Namun, stigma yang terlanjur melekat pada NU selama ini, NU pada masa awal dipandang sebagai organisasi yang jumud, ortodoks, dan tidak mampu melakukan perubahan dalam dirinya, telah membuat banyak akademisi enggan untuk melakukan kajian terhadap NU pada tahun-tahun awal. Pandangan baku adalah tidak ada pemberdayaan dalam tubuh NU.
Dalam buku ini, digambarkan secara detil usaha-usaha pemberdayaan masyarakat NU, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan maupun ekonomi. Gambaran pemberdayaan masyarakat NU yang selama ini dalam selubung gelap prasangka menjadi terang.
Menarik untuk dicermati adalah temuan dalam buku ini, meskipun sejak awal berdirinya, NU memilih anti politik namun embrio gerakan politik kultural telah dilakukan oleh elite-elite NU. Elite-elite NU, baik pada masa penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang telah melakukan pemberdayaan terhadap kedudukan dan hak-hak rakyat di tanag jajahan, hal ini dilakukan dalam pengajian-pengajian dan tulisan-tulisan yang dimuat dalam majalah Berita Nahdlatoel Oelama ataupun Soeara Moeslimin Indonesia.
There are no reviews for this product.
Please login to write review.