Buku ini mengajak kita semua untuk menggunakan strategi pembelajaran
integratif antara kandungan dalam pendidikan agama Islam dengan sains.
Selama ini, seolah ada jurang pemisah yang begitu jauh antara Pendidikan
Agama Islam dengan Sains. Imbasnya, yang terlalu percaya pada sains
hidup dalam lingkaran logika-teknologis, dan yang terlalu percaya pada
agama hidup dalam keberthuanan tanpa memandang kekuatan manusia sebagai
bagian dari pengetahuan. Padahal, bida dua hal tersebut dipertemukan,
maka perubahan dan perkembangan jaman akan berada jalur yang
religiusitas. Kita tidak lagi hidup dalam berhala teknologi, juga tidak
hidup dalam zona arkaik. Kehadiran buku ini sejalan dengan arahan
pemerintah mengenai pendidikan karakter yang ditanamkan pada peserta
didik di sekolah menengah. Intelektualitas peserta didik bila tidak
disisipi nilai religiusitas, akan masuk dalam gelamor modernisasi dan
euforia dalam kehidupan sehari-hari. Upaya pemberdayaan peserta didik
dengan intelektualitas memang harus diimbangi dengan nilai etika dan
agama agar mereka memiliki moral dan akhlak yang terpuji. Benarlah bahwa
upaya pendidikan dalam kegiatan yang secara sadar mengubah peserta
didik tidak hanya dari sisi intelektualitasnya, tapi juga karakternya. Dalam
arus modernisasi dan globalisasi seperti masa ini, tidak dapat
dipungkiri bahwa kita juga membutuhkan teknologi sebagai bagian penting
untuk memudahkan akses, juga kita tetap membutuhkan nilai-nilai
keberagamaan agar hati nurani dan sisi kemanusiaan berada dalam jalur
yang benar. Menghadapi persoalan yang seperti ini, penulis rasa bahwa
kita perlu mensinergikan pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam
dengan sains. Pada sisi ini, para guru dapat mengembangkan sayap
pengetahuan pada agama dan sains secara kompleks agar pemahaman dan
wawasan lebih lentur dalam mengajar.